Search

Content

Masa SMA, Mendalami Corak Lukisan Tradisional Ibu Pertiwi (Part III)


Permasalahan itu dapat diatasi,hanya perlu kepekaan dalam menjalaninya.

Menyambung pembicaraan tentang masa SMA , foto diatas adalah juga salah satu dari 4 karya  saya yang dipamerkan  pada showroom marfest (baca postingan sebelumnya :: MASA SMA, MENDALAMI CORAK LUKISAN TRADISIONAL IBU PERTIWI (PART I)
                Ini adalah salah satu lukisan yang saya paling sukai, saya suka ceritanya, kebetulan saya dari kecil sangat suka dengan cerita-cerita kepahlawanan atau kisah pewayangan yang kebanyakan sangat inspiratif, sangat efektif untuk menyebarkan sebuah semangat dan pemikiran kemoralan dengan menerjemahkannya kedalam sebuah epos, bilanglah epos Mahabarata atau Ramayana adalah dua contoh cerita yang sangat inspiratif, sangat jenius, menterjemahkan suatu kitab suci dengan memberi contoh aplikasi nyata  dalam sebuah epos. Weda bukan untuk dihapal atau di’gembar gemborkan’ tapi dimengerti, dan dipraktikan.
                Dalam lukisan ini masih dengan corak yang sama, yaitu Balinese panting style, saya mengangkat dua tokoh utama dalam lukisan ini, Hanoman dan Anggada atau kera putih dan kera merah, seperti judul yang saya berikan pada lukisan ini yaitu “MARUKTI NGADA”, marukti artinya Hanoman, ngada artinya Anggada. Mereka adalah tokoh-tokoh wanara  dalam epos Ramayana, dua kesatria yang sangat setia kepada Sri Rama.
                Lukisan ini terinspirasi dari salah satu pelukis ternama dan kebanggaan pulau dewata yaitu Gusti Nyoman Lempad, maestro lukis tradisional yang sangat terkenal dalam dunia seni lukis.
                Saya ingin menampilkan suatu lukisan yang menampilkan gesture-gestur dinamis objek-objeknya, seakan mereka bergerak, saya juga mengembangkan teknik realis yang saya campur dengan gaya tradisional dengan memperlihatkan “bentuk susunan tubuh” objek dalam lukisan ini, Pembina saya, Bapak Nyoman Wartana, sangat mengapresiasi lukisan ini.
                Kita bisa lihat, jika kita berkerjasama, kita dapat mengatasi masalah yang terasa sangat berat, seperti apa yang tersirat dalam lukisan ini. Hanya perlu kepekaan. Muskoni.
                
Powered by Blogger.