“ketika arsitektur di seluruh dunia berkembang, maka arsitektur Bali juga berkembang, tapi lebih ke ‘proporsi’, dan mempertahankan ornament-ornamen gaya ghotic ala Pulau Dewata”
Karya terakhir saya di SMA, ketika
saya mendapat “client” anak kelas XII untuk mengatur dekorasi show mereka yang
berupa music kontemporer, saya hadirkan gaya ukiran yang saya kembangkan sendiri.
Disini juga saya lampirkan,
bagaimana saya menghadirkannya. Yang notabene hanya 1 malam, hampir 1 jam gambar
tangan, 3 jam ngantre di warnet untuk scanning image dan internetan ngk jelas, lalu
editing sampe jam 3 pagi.
Ada yang nyeletuk, “ini mustahil
dilakukan oleh anak SMA”, ada guru yang nyeletuk “ini pasti dapat di internet”,
ada yang nyeletuk “ini siswa alient”, tapi ternyata itu hanyalah karya dari
seorang anak petani Pulau Bali yang bangga akan warisan arsitektur nenek
moyangnya, Udagi!
Untuk anak Kelas XII IA 2, Terima kasih
atas kepercayaan kalian dan apresiasi kalian.